Senin, 22 Maret 2010

Peran Akunting dalam Dunia Kerja di Indonesia

Para Akunting Indonesia layaknya mempunyai dasar ilmu Akuntansi yang kuat di dalam dunia perekonomian yang ada di Indonesia pada khususnya. Dunia Akunting memerlukan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya agar dapat memajukan perekonomian pada saat ini dan masa yang akan datang di Indonesia. Mereka juga harus memiliki kemampuan khusus yang dapat menunjang kerjanya. Dan juga mempunyai berbagai Informasi yang aktual seputar dunia bisnis yang sedang bergejolak di berbagai belahan dunia saat ini. Gelar untuk para Akunting seperti sarjana sangatlah banyak untuk saat ini. Tetapa akunting yang berkompeten yang mampu membuka lapangan kerja yang layak masih minim ditemukan pada kondisi saat sekarang. Mereka yang pintar dan mampu mengolah sesuatu hal dan mampu memecahkan berbagai macam masalah ekonomi masih sulit ditemukan khususnya di Indonesia. Kebanyakan dari mereka hanya lulusan yang siap kerja tetapi belum mampu membuka lapangan pekerjaan yang memadai untuk berbagai daerah yang masih sangat butuh pembangunan ekonomi yang memadai di tempat tersebut.
Bukan hanya para lulusan sarjana akuntansi saja yang mempunyai permasalahan seperti ini sekarang, tetapi jurusan yang juga sama berkecimpung di dunia perekonomian, yaitu Manajemen juga sangat dibutuhkan. Peran serta mereka di dalam ide maupun kemampuan mengubah tatanan hidup masyarakat menjadi jauh lebih baik dibanding sekarang sangat diperlukan di Indonesia. Sarjana dan Diploma yang menganggur saat ini sungguh sangat banyak. Apalah arti gelar tersebut jika kemampuan mereka tidak bisa diandalkan bagi dunia kerja. Pemerintah dan negara memerlukan sosok yang mampu mengubah kearah yang lebih baik, bukan malah memperburuk kondisi dan menambah beban negara akibat pengangguran yang semakin hari semakin bertambah di berbagai daerah. Tingkat pengangguran saat ini sangatlah memprihatinkan, mengingat lapangan kerja yang terbatas dan jumlah penduduk yang banyak di Indonesia. Berikut ini data pengangguran pada tahun 2008 dan 2009 sebagai berikut:





Selama Agustus 2008 - Agustus 2009 telah terjadi perubahan penduduk bekerja menurut kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta. Komposisi penduduk bekerja keadaan Agustus 2009 menurut kabupaten/kota yang terbanyak adalah Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Barat dan Kota Jakarta Selatan, masing-masing 1.025,14 ribu orang; 1.020,29 ribu orang; dan 961,86 ribu orang. Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya masih di bawah 700 ribu orang. Perkembangan penduduk bekerja selama Agustus 2008 - Agustus 2009 menurut kabupaten/kota yang mengalami penurunan terbanyak adalah Kota Jakarta Timur dan Kota Jakarta Selatan. Pada Agustus 2008, jumlah penduduk yang bekerja di Kota Jakarta Timur tercatat 1.091,15 ribu orang atau terjadi penurunan sebesar 66,01 ribu orang. Kota Jakarta Selatan, pada bulan Agustus 2008 tercatat sebanyak 979,45 ribu orang, terjadi penurunan penduduk bekerja sebanyak 17,59 ribu orang. Selama Agustus 2008 - Agustus 2009 telah terjadi perubahan TPT menurut kabupaten/kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta. Tingkat pengangguran tertinggi terdapat di Kota Jakarta Timur 14,61 persen, disusul Kota Jakarta Utara dan Kota Jakarta Pusat masing-masing sebesar 12,39 persen. Jika dilihat tren tingkat pengangguran menurut kabupaten/kota selama periode Agustus 2008 - Agustus 2009 hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan, kecuali Kota Jakarta Timur mengalami peningkatan dari 13,23 persen menjadi 14,61 persen, dan Kota Jakarta Pusat mengalami kenaikan dari 11,73 persen menjadi 12,39 persen. (google.com)